Harga Pangan Mulai Terkendali, Tapi Konsumen Masih Cemas karena Cabai Mahal

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga pangan turun bertahap di pasar nasional, meski cabai dan ikan masih alami fluktuasi. (Pixabay.com /JillWellington)

Harga pangan turun bertahap di pasar nasional, meski cabai dan ikan masih alami fluktuasi. (Pixabay.com /JillWellington)

BADAN Pangan Nasional (Bapanas) kembali merilis data terbaru yang menunjukkan adanya tren penurunan harga pada mayoritas komoditas pangan pokok di tingkat konsumen nasional.

Harga bawang merah tercatat sebesar Rp42.651 per kilogram (kg), turun dari posisi sebelumnya sebesar Rp45.070 per kg

Sedangkan harga cabai rawit merah masih berada di angka tinggi, yakni Rp56.369 per kg, meski lebih rendah dari harga sebelumnya sebesar Rp59.820 per kg.

Menurut Panel Harga Pangan Bapanas yang diperbarui pada Rabu (25/6/2025) pukul 09.00 WIB, tren fluktuasi ini menunjukkan adanya dinamika pasokan dan permintaan yang masih belum sepenuhnya stabil di sejumlah pasar tradisional.

Harga beras premium di tingkat eceran tercatat turun tipis menjadi Rp15.782 per kg dari sebelumnya Rp15.806 per kg.

Sementara harga beras medium juga mengalami koreksi ke angka Rp14.011 per kg dari Rp14.094 per kg.

Penurunan harga ini dipengaruhi oleh distribusi yang mulai lancar serta hasil panen yang masuk ke pasar, menurut penjelasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

“Stabilisasi harga adalah hasil dari upaya kolaboratif pemerintah, BUMN pangan, dan petani,” ujar Arief dalam keterangannya.

Harga Daging, Minyak, dan Gula Konsumsi Alami Perbaikan

Harga sejumlah protein hewani juga mengalami penyesuaian, di mana daging sapi murni turun dari Rp135.336 menjadi Rp133.958 per kg, sementara daging ayam ras turun dari Rp34.806 menjadi Rp34.212 per kg.

Untuk telur ayam ras, terjadi kenaikan tipis menjadi Rp29.368 per kg dari sebelumnya Rp29.350 per kg, yang disebabkan oleh naiknya permintaan rumah tangga menjelang libur sekolah.

Sementara itu, harga gula konsumsi tercatat naik tipis ke angka Rp18.504 per kg dari posisi sebelumnya Rp18.459 per kg, diduga karena peningkatan permintaan industri rumah tangga dan UMKM kecil.

Minyak goreng dalam berbagai bentuk juga menunjukkan tren positif, di mana minyak goreng kemasan turun dari Rp20.891 menjadi Rp20.564 per liter.

Minyak curah turun dari Rp17.588 menjadi Rp17.297 per liter, dan Minyakita turun menjadi Rp17.349 dari sebelumnya Rp17.579 per liter.

Kepala Dinas Perdagangan DKI Jakarta, Indra Wijaya, mengatakan bahwa penurunan harga ini sejalan dengan program distribusi minyak subsidi dan efisiensi rantai pasok nasional.

“Kami terus pantau harga di lapangan agar konsumen bisa memperoleh harga terjangkau,” ujar Indra melalui laman resmi Pemprov DKI.

Harga Ikan dan Cabai Masih Belum Stabil di Sejumlah Daerah

Komoditas perikanan seperti ikan kembung mengalami kenaikan harga menjadi Rp41.414 per kg dari sebelumnya Rp40.881 per kg, sedangkan ikan tongkol juga naik ke Rp34.452 per kg dari sebelumnya Rp34.179 per kg.

Sebaliknya, ikan bandeng turun ke Rp34.110 per kg dari Rp34.660 per kg, yang menunjukkan tren fluktuasi yang berbeda antarjenis ikan.

Sementara itu, harga cabai merah besar mengalami penurunan dari Rp43.302 menjadi Rp40.423 per kg, dan cabai merah keriting juga turun dari Rp43.356 menjadi Rp41.726 per kg.

Fluktuasi harga cabai ini dinilai sebagai hasil dari pola tanam yang tidak seragam dan cuaca ekstrem di sentra produksi, menurut Kementerian Pertanian.

“Stok cabai cenderung fluktuatif karena petani menyesuaikan waktu tanam dan kondisi cuaca,” ujar Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto dalam keterangan pers Kementan.

Kedelai, Jagung, dan Terigu Alami Koreksi Harga Positif

Harga kedelai biji kering impor turun menjadi Rp10.798 per kg dari sebelumnya Rp10.844 per kg, disusul jagung untuk peternak yang kini berada di harga Rp6.164 per kg dari Rp6.177 per kg.

Komoditas tepung terigu juga menunjukkan penurunan harga, di mana tepung terigu curah kini dijual di angka Rp9.619 per kg dari sebelumnya Rp9.774 per kg, dan tepung terigu kemasan turun ke Rp12.685 dari sebelumnya Rp13.055 per kg.

Turunnya harga ini merupakan cerminan dari tren harga bahan baku impor yang mulai stabil di pasar internasional, menurut analisis Bank Indonesia yang dipublikasikan lewat situs resminya (https://bi.go.id).

“Stabilitas harga pangan sangat berkorelasi dengan inflasi yang terjaga,” tulis BI dalam laporan triwulanan terbaru.

Harga Daging Kerbau Impor dan Lokal Turun Signifikan

Salah satu komoditas yang mencatat penurunan signifikan adalah daging kerbau impor beku yang turun menjadi Rp98.708 per kg dari sebelumnya Rp104.980 per kg.

Sedangkan daging kerbau lokal juga mengalami koreksi harga, kini berada di angka Rp137.500 per kg dari Rp141.190 per kg.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebut bahwa penurunan ini merupakan efek dari percepatan realisasi impor yang dilakukan oleh Perum Bulog.

“Pengadaan daging kerbau impor dipercepat guna menstabilkan pasokan menjelang Idul Adha,” jelas Arief lewat siaran pers resmi.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisidn.com dan Koperasipost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media

Persda.com dan Jazirahnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Heijakarta.com dan Hallopapua.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Liem Sioe Liong, Mi Instan, dan Oligarki Bisnis Indonesia Pasca 1965
Reaksi OJK Ketika Pinjaman Datang Tanpa Diminta, Diduga Scam Pinjaman Digital Bermodus Error
Ketika Kunci Keberhasilan Koperasi Desa Dititipkan di Tangan Badan Usaha Milkik Negara (BUMN)
Pelaku Pasar Lihat Peluang Baru, CSA Index Jadi Indikator Kebangkitan Investasi
Kepala BGN Dadan Hindayana Angkat Bicara Terkait Isu Penyelewengan Dana Makan Bergizi Gratis
Petani Nusa Tenggara Barat (NTB) Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi, Jelang Musim Tanam April
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Pastikan Defisit ABPN Indonesia Tak Jebol, Minta Jangan Khawatir
Dugaan Pengusaha Ubah Kemasan Beras Medium ke Premium, Kemendag dan Satgas Pangan Usut Kasusnya

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 07:24 WIB

Liem Sioe Liong, Mi Instan, dan Oligarki Bisnis Indonesia Pasca 1965

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:08 WIB

Harga Pangan Mulai Terkendali, Tapi Konsumen Masih Cemas karena Cabai Mahal

Kamis, 22 Mei 2025 - 11:23 WIB

Reaksi OJK Ketika Pinjaman Datang Tanpa Diminta, Diduga Scam Pinjaman Digital Bermodus Error

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:01 WIB

Ketika Kunci Keberhasilan Koperasi Desa Dititipkan di Tangan Badan Usaha Milkik Negara (BUMN)

Kamis, 8 Mei 2025 - 07:48 WIB

Pelaku Pasar Lihat Peluang Baru, CSA Index Jadi Indikator Kebangkitan Investasi

Berita Terbaru